Rencana Indonesia untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara selama 30 tahun ke depan sedang berjuang untuk mendapatkan dukungan

Rencana Indonesia untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara selama 30 tahun ke depan sedang berjuang untuk mendapatkan dukungan

Indonesia berencana untuk menghentikan beberapa pembangkit listrik tenaga batu bara selama tiga dekade ke depan, meskipun rencana untuk melakukannya telah mendapat tanggapan hangat dari calon pendukung.

Negara Asia Tenggara itu berencana untuk menghentikan 15 gigawatt pembangkit listrik tenaga batu bara selama periode ini, yang membutuhkan lebih dari $600 miliar dukungan modal, kata Menteri Perusahaan Umum Erick Thohir dalam sebuah wawancara Kamis malam. Pengurangan tersebut akan setara dengan sekitar 60% dari pembangkit listrik tenaga batu bara negara saat ini.

Pemerintah telah menyelenggarakan tur ke beberapa negara, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, serta beberapa negara Eropa untuk mempromosikan rencana transisi energinya. “Tapi tidak ada yang menanggapi tawaran kami,” kata Thohir. Baca juga: Pada pertemuan G20, Indonesia menyerukan dana global untuk mengembangkan ekonomi budaya

Indonesia tidak ingin bergantung pada penerbitan obligasi untuk mendukung perubahan dan perlu negara maju untuk berinvestasi, katanya.

Biaya dan ruang lingkup pekerjaan, dan tanggapan yang tidak bersemangat terhadap rencana tersebut, adalah pengingat akan tantangan yang dihadapi dunia dalam menghentikan negara-negara berkembang dari bahan bakar fosil.

“Jika investasi masuk dan cash flow perusahaan kita tetap positif, maka bisa diinvestasikan kembali di energi terbarukan,” ujarnya.

Campuran energi

Negara Asia Tenggara itu ingin menemukan keseimbangan antara mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengembangkan energi hijau, katanya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi permintaan bahan bakar fosil dengan mempromosikan penggunaan kompor dan kendaraan listrik, serta mengembangkan sumber energi alternatif.

“Kita ingin energy mix kita nanti terdiri dari listrik, biodiesel berbasis sawit dan ethanol, seperti Brazil dan India,” kata Thohir.

Untuk mendukung rencana tersebut, pemerintah berencana meminta BUMN membuka 700.000 hektare lahan untuk budidaya tebu guna memproduksi ethanol dan mengurangi impor.

Pemerintah juga berencana untuk mendorong proyek-proyek pembakaran batu bara menjadi dimetil eter, gas tidak berwarna yang dapat digunakan sebagai bahan bakar, selama tiga sampai empat tahun ke depan untuk membantu mengurangi tagihan gas negara senilai $4 miliar per tahun dari minyak cair.

“Kita harus memiliki ketahanan energi dan kita setuju untuk mengubah dengan kecepatan kita sendiri, bukan apa yang negara lain ingin kita lakukan,” katanya.

Komentar lain dari wawancara:

  • Indonesia ingin menggenjot pemanfaatan danau untuk instalasi pembangkit listrik tenaga surya terapung
  • Perusahaan energi publik Pertamina berencana membangun ladang angin untuk listrik dan hidrogen hijau
  • Perusahaan pupuk milik negara Pupuk Indonesia dapat memproduksi hidrogen biru di masa depan
  • Pemerintah mengalokasikan Rp 300 miliar dalam APBN tahun ini untuk mendistribusikan kompor listrik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *