Tiga puluh orang tewas setelah gempa besar di timur Indonesia

Gempa berkekuatan 6,5 skala Richter mengguncang gugusan pulau Maluku di bagian timur negara itu. Pihak berwenang merevisi jumlah korban pada hari Minggu, 29 September, mengumumkan bahwa setidaknya 30 orang tewas dan 159 luka-luka. Jumlah korban awalnya direvisi turun dari 23 menjadi 19 karena korban dihitung dua kali.

Agus Wibowo, juru bicara, merusak lebih dari 600 rumah dan bangunan lain di Pulau Ambon dan Seram pasca gempa. Lebih lanjut dia mengatakan, antara Kamis hingga Minggu pagi, para ahli mencatat tak kurang dari 475 gempa baru menyusul gempa.

Gempa berkekuatan 6,5 skala richter menurut US Institute of Geophysics (USGS) itu terletak 37 kilometer timur laut Ambon, di Provinsi Maluku, pada pukul 08.00 46 waktu setempat (Kamis 01:46 Paris).

“Dampaknya dirasakan Ambon dan sekitarnya”, jelas Rahmat Triyono, pejabat Badan Meteorologi Iklim dan Geofisika (BMKG). ‘Sepertinya truk melewati sebuah rumah, dan lampu gantung mulai meledak. “

Gambar Ambon, sebuah kota berpenduduk sekitar 400.000 jiwa, menunjukkan bagian-bagian tembok yang runtuh, puing-puing dan retakan pada bangunan. “Saya sedang tidur dengan keluarga saya ketika rumah tiba-tiba mulai bergetar”, lapor koresponden Agence France-Presse (AFP) di Ambon. “Gempa benar-benar sangat kuat. Kami melarikan diri ke luar dan melihat tetangga kami melakukan hal yang sama. Semua orang panik. “

“Banyak warga takut tsunami”

Kemana-mana Sem Wilar, pejabat BMKG setempat, mengimbau masyarakat, Kamis. “Orang-orang panik dan mulai mengevakuasi beberapa tempat, tetapi kami memberi tahu mereka bahwa tidak ada alasan untuk panik karena tidak ada peringatan tsunami.”, jelasnya kepada AFP.

“Banyak warga yang takut tsunami sehingga mengungsi. Sebagian besar rumah di sini berada di pantai “, Clementine Mataheru, warga kota Hunud, bersaksi di pinggiran kota Ambon.

READ  Ayah membawa tas Jordan Spieth sambil berduka atas Michael Greller

Indonesia, sebuah negara kepulauan dengan 17.000 pulau dan pulau kecil yang dibentuk oleh agregasi tiga lempeng tektonik utama (Indo-Pasifik, Australia, Eurasia), terletak di Samudra Pasifik, sebuah wilayah dengan aktivitas seismik yang kuat. Kepulauan ini juga memiliki lebih dari 100 gunung berapi aktif.

Tahun lalu, di penghujung September, gempa bumi berkekuatan 7,5 skala Richter yang diikuti tsunami di Pulau Celebes (Sulawesi, dalam bahasa Indonesia) meluluhlantahkan wilayah Palu, menyebabkan lebih dari 4.300 orang tewas dan hilang. Tsunami tahun 2004 yang menewaskan 220.000 orang di kawasan Samudera Hindia (termasuk 170.000 di Indonesia), disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 9,1 di pesisir Sumatera.

Baca juga Indonesia, jantung seismik “cincin api” di Pasifik

Dunia dengan AFP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *