Swiss. Sebuah gunung berapi menyebabkan “tahun tanpa musim panas” di Jenewa pada tahun 1816

1816, letusan di tempat asal Jenewa Frankenstein

Jika kali ini rasa ingin tahu untuk mengetahui bahwa letusan dapat diamati hampir di sisi berlawanan dari planet ini akan menjadi satu-satunya konsekuensi, ada periode lain dalam sejarah di mana letusan serupa memiliki konsekuensi yang signifikan. Di Jenewa, salah satu yang paling terkenal adalah Tambora, yang terjadi pada tahun 1815 di Indonesia. Hal ini menyebabkan apa yang kemudian disebut “tahun tanpa musim panas” -1816- untuk cuaca bencana, meskipun hubungan antara dua peristiwa itu tidak dilakukan sampai lama kemudian, berkat ilmu pengetahuan modern. Beberapa konsekuensi positif memicu panen buruk tahun 1816. Dengan suara bulat di vilanya di Cologny, Jenewa, Inggris Mary Shelley menulis “Frankenstein” musim panas itu, dalam suasana senja yang diciptakan oleh letusan dengan konsekuensi planet.

Bisakah skenario seperti itu terjadi? Ya, terutama karena aktivitas gunung berapi tampaknya meningkat selama dua puluh tahun terakhir. Ilmuwan dari Universitas Jenewa yang memantau gunung berapi yang bersembunyi di bawah perairan Danau Tuba di Sumatera, Indonesia, bahkan memperkirakan pada musim gugur ini akan ada “sekitar 5 hingga 10 gunung berapi di dunia yang dapat menyebabkan letusan super yang berakibat bencana bagi iklim global.”

READ  Para orang tua didesak untuk mengabaikan propaganda anti-polio - Koran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *