Prancis bantu Indonesia bangun pelabuhan yang lebih hijau green

Surat intensif untuk pinjaman lebih dari $ 100 juta oleh Badan Pembangunan Prancis (AFD) telah ditandatangani untuk modernisasi pelabuhan perikanan Kendari, Bitung dan Belawan.

Prancis dan Indonesia akan memperkuat kerja sama maritim mereka, terutama dengan proyek menjadikan pelabuhan perikanan Indonesia lebih ekologis, kata Menteri Kelautan Prancis Annick Girardin di Jakarta.

Pelabuhan Indonesia menghadapi kehilangan ikan dalam jumlah besar, hingga 40%, karena teknik penangkapan ikan, kurangnya kapasitas pendaratan dan pemrosesan, serta polusi laut dan infrastruktur yang sangat buruk.

“Kami telah menandatangani program dukungan eco-ports Indonesia,” kata menteri saat kunjungan minggu ini ke negara kepulauan terbesar di dunia, yang berakhir pada hari Jumat. “Kami punya pengalaman, infrastruktur, kami bisa membawa pelatihan ke Indonesia,” katanya kepada AFP.

Sebuah letter of intent untuk pinjaman lebih dari $ 100 juta oleh Badan Pembangunan Perancis (AFD) ditandatangani selama kunjungannya untuk sebuah proyek untuk memodernisasi pelabuhan perikanan Kendari, Bitung dan Belawan yang bisa dimulai tahun depan.

Sebuah “Dialog Maritim Bilateral”

Kementerian Perikanan Indonesia tertarik dengan mekanisme eko-sertifikasi untuk pelabuhan perikanan agar lebih dekat dengan standar internasional dan meningkatkan nilai ekspornya. Indonesia menangkap 7,5 juta ton ikan pada 2019, di mana lebih dari 60% diekspor.

Indonesia juga membutuhkan lebih banyak data untuk mengelola sumber daya ikan dan melestarikan ekosistem dengan lebih baik. Oleh karena itu AFD akan memberikan pinjaman sebesar $107 juta untuk pembelian dan rehabilitasi kapal penelitian oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Prancis juga akan melanjutkan kerjasamanya dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia untuk memperkuat kemampuan negara dan pedesaan dan meteorologi.

Untuk tujuan ini, perusahaan Prancis CLS (Collecte Localization Satellites) memenangkan kontrak senilai sekitar 40 juta euro tahun ini untuk menerapkan sistem cuaca laut di negara itu dengan sekitar 200 instrumen (pelampung, stasiun cuaca, dll.). Kontrak ini dibiayai oleh Departemen Keuangan.

READ  Seperempat dunia hanya bisa mendapatkan vaksin Covid-19 pada tahun 2022

Menteri dan rekan-rekannya menegaskan kembali ketentuan ‘dialog maritim bilateral’ antara Indonesia dan Prancis yang diluncurkan selama kunjungan Presiden Hollande tahun 2017 ke negara di Asia Tenggara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *