Pelecehan terhadap diplomat Nigeria di Indonesia menyebabkan kemarahan
- Oleh Chris Ewokor
- Berita BBC, Abuja
kredit foto, _
Abdulrahman Ibrahim berulang kali berteriak “Saya tidak bisa bernapas” sambil menekan kepalanya ke kursi mobil.
Pemerintah Nigeria mengutuk agresi salah satu diplomatnya di Indonesia.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan Abdulrahman Ibrahim, seorang petugas konsuler di Jakarta, ditahan oleh beberapa pria di dalam sebuah kendaraan.
Di antara dua teriakan protes, Tn. Ibrahim : “Aku tidak bisa bernafas”.
Orang-orang yang “memperlakukan” diplomat itu adalah pejabat imigrasi Indonesia, kata kementerian luar negeri Nigeria dalam sebuah pernyataan.
Salah satu pejabat, mengenakan topeng, meletakkan tangannya di kepala diplomat dan mendorongnya kembali ke kursi.
Kemudian, dalam rangkaian satu menit 30 detik, Tn. Ibrahim mendengarnya berkata, “Leherku, leherku.”
Ibrahim ditangkap di sebuah jalan di ibu kota Indonesia, Jakarta.
Insiden itu telah memicu kemarahan di Nigeria, dengan banyak yang percaya itu menunjukkan penghinaan negara lain terhadap Nigeria.
Ada yang menuntut penjelasan lengkap dari pemerintah Indonesia.
Kementerian Luar Negeri Nigeria telah mengirimkan surat protes kepada pemerintah Indonesia, yang mengatakan pelecehan yang dilakukan oleh Mr. Ibrahim menderita adalah “melanggar hukum internasional dan konvensi Wina yang mengatur hubungan diplomatik dan konsuler antar negara”.
Utusan Indonesia untuk Nigeria juga dipanggil pada hari Senin atas insiden tersebut dan mengeluarkan permintaan maaf atas nama pemerintahnya, kementerian luar negeri menambahkan.
Pejabat imigrasi juga meminta maaf kepada Duta Besar Nigeria untuk Indonesia, katanya.
Sementara itu, Dubes Nigeria di Jakarta dipanggil pulang untuk membuat laporan lengkap kepada pemerintah.
Pihak berwenang Nigeria mengatakan mereka sekarang menunggu untuk melihat langkah lebih lanjut apa yang akan diambil Indonesia setelah serangan itu.
“Penulis Wannabe. Pemecah masalah seumur hidup. Pemain game. Guru web tak tersembuhkan. Pencinta musik profesional.”