Omnibus legislasi: Pemerintah menetapkan jendela tiga bulan untuk penerapan regulasi
Jakarta (ANTARA) – Peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden (Perpres) tentang undang-undang penciptaan lapangan kerja, menurut Presiden Joko Widodo, akan berlaku paling lambat tiga bulan setelah undang-undang itu berlaku.
Peraturan pemerintah dan peraturan presiden akan diselesaikan paling lambat tiga bulan setelah undang-undang penciptaan lapangan kerja diberlakukan, kata Widodo dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor.
Dia mengatakan, undang-undang baru tersebut membutuhkan implementasi berbagai peraturan pemerintah dan presiden, dan meminta usulan peraturan turunan dari semua lapisan masyarakat.
“Kami terbuka untuk umum (diskusi) dan terbuka (untuk) proposal dari daerah,” tandasnya.
Presiden mengatakan Indonesia membutuhkan undang-undang penciptaan lapangan kerja setidaknya karena tiga alasan.
Pertama, akan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, kedua akan memudahkan berbisnis dengan pelaku UMKM, dan ketiga akan mendukung pemberantasan korupsi karena jelas bahwa pungli dapat dihilangkan dengan cara menyederhanakan, memotong, dan menghilangkan sistem perizinan elektronik. mengintegrasikan. , jelasnya.
Kepala negara juga membuka kedok beberapa laporan tentang undang-undang baru tersebut, menggambarkannya sebagai kesalahpahaman yang telah menyebabkan demonstrasi meluas.
Latar belakang (untuk protes) pada dasarnya adalah disinformasi tentang undang-undang ini dan berita palsu di media sosial. Saya ambil contoh bahwa (laporan) penghapusan Upah Minimum Provinsi (UMP), Upah Minimum Kota (UMK) dan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) tidak benar karena sebenarnya UMP daerah masih ada, kata Presiden. .
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah Indonesia menyetujui omnibus bill yang kontroversial pada 5 Oktober 2020 di tengah meningkatnya kritik terhadap ketentuan tentang hak buruh, hak masyarakat adat, dan perlindungan lingkungan.
“Sesuai yang sudah kita dengar, mari kita minta persetujuan lagi di rapat paripurna ini? Bisakah kita semua setuju (untuk menerapkan tagihan)? ” Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin dari Partai Golkar yang mengetuai sidang bertanya kepada rekan serumah.
Sebagian besar perwakilan yang hadir dalam rapat paripurna menyetujui RUU tersebut.
Sebelum musyawarah, seluruh parpol mempresentasikan posisinya pada RUU Omnibus Kreasi Karya. Sedikitnya enam partai mengesahkan omnibus bill tersebut, sedangkan Partai Amanat Nasional memberikan catatan pada RUU tersebut. Dua partai – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat / Partai Demokrat – menentang pengesahan RUU tersebut.
Mengikuti perwakilan partai politik, pemerintah telah mengutarakan pendapatnya tentang mengapa RUU itu harus menjadi undang-undang.
DPR dan pemerintah telah mengadakan sedikitnya 64 rapat untuk membahas RUU tersebut, kata Ketua DPR Supratman Andi Agtas di sela-sela rapat paripurna. “RUU omnibus RUU Cipta Lapangan Kerja terdiri dari 15 bab dan 185 pasal, sedangkan RUU pada draf sebelumnya terdiri dari 15 bab dan 174 pasal,” katanya.
Menurut Agtas, dengan diberlakukannya omnibus law, tujuh UU yang disebutkan sebelumnya dalam RUU tersebut akan dihapus: UU No. 40 tahun 1999 tentang pers; Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; UU No.12 Tahun 12 tentang Pendidikan Tinggi; Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Ilmu Kedokteran; UU no. 4 tahun 2019 tentang kebidanan; dan, UU No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian.
Namun, DPR dan pemerintah telah memutuskan untuk memasukkan empat undang-undang lain: UU No. 6 Tahun 1983 tentang perpajakan; UU No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan; UU No.8 Tahun 1983 tentang Pajak atas Barang Mewah; dan, UU No. 18 tahun 2017 tentang perlindungan pekerja migran Indonesia.
Agtas juga meyakinkan investor bahwa undang-undang tersebut akan mengurangi birokrasi birokrasi dan mempercepat perizinan usaha melalui penggunaan sistem tunggal – Online Single Submission (OSS). Omnibus law juga akan mempercepat prosedur pengesahan perkara, tambahnya. (INE)
Berita Terkait: Demonstrasi menentang omnibus legislasi karena disinformasi: presiden
Berita Terkait: Undang-undang penciptaan lapangan kerja untuk meningkatkan kehidupan pekerja: Presiden
DIEDIT OLEH INE
“Pembaca. Pemikir. Pecandu alkohol. Guru twitter yang sangat menawan. Teman binatang di mana-mana.”