Malaysia melumpuhkan sindikat kaya uang yang membantu pekerja asing ilegal menghindari hukum, SE Asia News & Top Stories

PUTRAJAYA (THE STAR / ASIA NEWS NETWORK) – Pihak berwenang Malaysia telah memblokir geng kriminal yang telah mengumpulkan RM14,5 juta (S $ 4,7 juta) selama empat tahun terakhir untuk membantu pekerja asing ilegal dan orang asing dengan visa kedaluwarsa negara untuk tinggal.

Menurut sumber, pemerintah menangkap 46 orang, termasuk 27 pejabat imigrasi dan 14 agen pekerja asing, dalam operasi yang disebut Ops Selat (Jalan Operasi).

Mereka tersambar petir pada hari Senin di Putrajaya, Selangor, Johor Baru, Kota Kinabalu (Sabah) dan Kuching (Sarawak).

Petugas imigrasi yang terlibat dalam sindikat ini menjalani ‘kehidupan mewah’ setelah dibayar uang dari kegiatan ilegal mereka selama empat tahun terakhir.

“Kami yakin beberapa orang telah membeli rumah, mobil, tas bermerek, perhiasan, dan plot,” kata sumber yang dekat dengan Komisi Korupsi Malaysia (MACC).

“Gaya hidup mereka sangat mewah sehingga beberapa bahkan mampu membeli koleksi jam tangan seharga RM30.000 dan komputer seharga RM18.000,” kata sumber itu.

Intelijen mengungkapkan bahwa geng tersebut menyediakan dua layanan utama dan selama bertahun-tahun mereka telah melayani setidaknya 30.000 pekerja asing dan imigran ilegal lainnya.

Satu skema disebut ‘paspor terbang’ dan ‘fasilitas loket’ lainnya.

Orang asing yang telah melakukan berbagai pelanggaran di bawah undang-undang imigrasi, termasuk kegagalan mengembalikan tiket pesawat dan tidak memiliki cukup uang tunai, datang ke sindikat tersebut untuk meminta bantuan.

“Internet menunjukkan bahwa KLIA dan KLIA2 adalah titik termudah bagi pergerakan pekerja asing dan imigran gelap,” kata sumber itu merujuk pada dua terminal Bandara Internasional Kuala Lumpur.

“MACC dan departemen imigrasi telah mengambil tindakan sebelumnya, tetapi itu tidak menghalangi mereka atau mempengaruhi yang lainnya.”

Jika terjadi penipuan ‘paspor terbang’, agen para pekerja asing ini akan mengambil paspor dari mereka yang kartu kunjungan sosialnya telah kedaluwarsa, yang jika tidak akan memaksa mereka untuk segera meninggalkan Malaysia.

Paspor ini malah akan ditandai oleh sindikat dengan cap resmi, bukan palsu, pintu keluar imigrasi dan akses.

Ini memungkinkan izin kerja atau izin kunjungan mereka diperpanjang, tanpa klien mereka harus datang ke departemen imigrasi untuk menjelaskan diri mereka sendiri atau dideportasi.

“Fasilitas loket” di KLIA dan KLIA2 membantu imigran gelap yang dilarang masuk kembali ke Malaysia, atau yang visanya telah kedaluwarsa.

Dengan biaya antara RM500 dan RM6.000, petugas di bandara akan menyerahkan pakaian sehingga orang asing ini dapat kembali ke negara asalnya dan kemudian, menurut sumber, masuk kembali ke Malaysia.

Sindikat itu sulit diungkap karena semua orang dibayar tunai.

“Tidak ada bukti aktivitas karena semua transaksi dilakukan tunai dan dibayar oleh agen di berbagai lokasi. Ada juga yang menggunakan rekening pihak ketiga untuk keperluan itu.

“Namun, penyidik ​​bisa menemukan sindikat dan aktivitasnya dengan menyamar. Begitulah cara pihak berwenang bisa menangkap pelakunya,” kata satu sumber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *