korban tewas terbaru mencapai 268
Perkiraan awal gempa yang terjadi pada Senin, 21 November di provinsi Jawa Barat, Indonesia, sekarang berjumlah 268 orang tewas dan beberapa ratus lainnya luka-luka, menurut layanan darurat. Gubernur provinsi yang paling padat penduduknya di nusantara, melaporkan 162 tewas sehari sebelumnya.
Pusat gempa 5,6 berada di dekat Cianjur, kota berpenduduk 175.000 jiwa. Laporan terbaru, dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 2018 di Indonesia, disampaikan dalam konferensi pers oleh Direktur Badan Nasional Penanggulangan Bencana. “Prioritas kami adalah pencarian dan evakuasi korban”dia bersikeras, melaporkan 151 orang hilang.
Presiden Indonesia Joko Widodo berjanji untuk memberikan kompensasi kepada para korban selama kunjungan lapangan. Menurut gubernur, lebih dari 2.000 rumah rusak dan 13.000 orang dievakuasi. Lebih dari 60 gempa susulan terhitung sejak gempa pertama, yang terjadi sekitar pukul 13.20 waktu setempat.
Menurut Badan Geologi Nasional, sifat medan di wilayah tersebut memiliki endapan vulkanik yang rapuh dari Kuarter “bisa saja menonjolkan guncangan” gempa bumi yang diciptakan oleh patahan aktif.
Terletak di “cincin api” Pasifik, tempat pertemuan lempeng tektonik, Indonesia sering dihadapkan pada gempa bumi atau letusan gunung berapi. Pada Januari 2021, gempa bermagnitudo 6,2 menewaskan lebih dari 100 orang di Pulau Sulawesi.
“Penulis Wannabe. Pemecah masalah seumur hidup. Pemain game. Guru web tak tersembuhkan. Pencinta musik profesional.”