Kembalinya Marcos ke Filipina, pertanda buruk bagi Asia Tenggara
Jadi Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr yang akan memimpin Filipina selama enam tahun ke depan. “Setelah tiga puluh enam tahun, orang Filipina secara keseluruhan tampaknya telah memaafkan kebrutalan dan keserakahan ayahnya,” terkejut Jakarta Post dalam sebuah editorial.
Pemerintahan Ferdinand Marcos berakhir pada 1986, setelah dua puluh satu tahun berkuasa mutlak, ketika ia melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari serangkaian protes rakyat. Diktator, yang dituduh korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia, meninggal di Hawaii pada 1989 tanpa menghadapi keadilan di negaranya.
Surat kabar harian mengingatkan itu “Filipina adalah negara demokrasi tertua di ASEAN [Association des nations de l’Asie du Sud-Est, qui compte 10 membres]”. Berdasarkan Pos Jakarta, Revolusi Filipina tahun 1986 mendorong aktivis masyarakat sipil Indonesia untuk menantang kediktatoran Jenderal Suharto, yang jatuh pada tahun 1998 setelah lebih dari tiga dekade.
“Indonesia kini memiliki kebanggaan sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Amerika Serikat.”
“Kegagalan yang menyedihkan”
Namun negara-negara ASEAN kini mengalami kemunduran demokrasi akibat dominasi dinasti keluarga dan rezim militer, dan ini ironis, kata Jakarta Pos, bahwa pemilih Filipina memilih putra mantan diktator itu melalui proses demokrasi.
Itu sudah pasti “karena mereka mendambakan pemimpin kuat sekaliber seperti Ferdinand Marcos dan Rodrigo Duterte” [président des Philippines entre 2016 et 2022, dont la fille Sara a été élue vice-présidente au côté de Ferdinand Marcos Jr.].
Untuk mempercayainya “proyek demokrasi tiga puluh enam tahun di Filipina adalah kegagalan besar”, menanggapi Jakarta Pos. Keajaiban sehari-hari, bukannya tanpa kekhawatiran: akankah Indonesia cukup menjadi contoh di ASEAN dan “Beri harapan kepada tetangganya bahwa demokrasi, dengan segala kebebasannya, tetap menjadi bentuk pemerintahan terbaik? Atau akankah itu juga kembali ke otoritarianisme?”
“Gamer. Praktisi zombie yang sangat rendah hati. Pembuat masalah. Webaholic yang ekstrem. Pencipta yang setia.”