KBRI mengunjungi Universitas Franche-Comté

KBRI mengunjungi Universitas Franche-Comté

Universitas Franche-Comté dan Indonesia semakin mempererat hubungan mereka pada Rabu, 11 Mei ini. Profesor Warsito, atase pendidikan dan kebudayaan di KBRI, pergi ke Besançon untuk mengunjungi universitas tersebut dan membahas kemitraan dan pertukaran pelajar antara dia dan universitas-universitas di Indonesia.

Di bawah sinar matahari Besançon, Profesor Warsito dan istrinya mengunjungi salah satu bagian dari Universitas Franche-Comté pada Rabu, 11 Mei. Atase pendidikan dan kebudayaan KBRI itu awalnya sempat bertukar pikiran dengan pelajar Indonesia saat berkunjung ke Center for Applied Linguistics (CLA). “Kamu sekarang duta kami di Besançon, kamu mewakili Indonesiasenyum dominee warsito. Saya berharap Anda dapat belajar bahasa Prancis, tetapi juga dan di atas semua budaya Prancis ”. Di antara siswa Indonesia, sekitar sepuluh saat ini berada di PKB, setengahnya lagi belajar diInstitut Teknulu Sepuluh Surabaya, sekolah sains dan teknologi terkemuka dan menyelesaikan satu semester di sini di universitas. Kemungkinan kemitraan berkat hubungan antara Indonesia dan Universitas Franche-Comté.

Memang, uFC sudah menandatangani dua perjanjian kerjasama budaya dengan universitas di negara ini. Pertama pada tahun 2017 dengan Universitas Lampung. Profesor Warsito sendiri hadir pada penandatanganan tersebut. Dan yang terbaru pada Desember 2021 bersama Universitas Indonesia, salah satu universitas bergengsi di Indonesia. UBFC juga merupakan pemain di bursa ini oleh sekolah pascasarjana EIPHI, bekerjasama dengan Universitas Surabaya.

Kunjungan Warsito juga menjadi kesempatan baginya untuk memperkenalkan sistem pendidikan Indonesia kepada UFR SLHS.

Kunjungan ini, diatur oleh Departemen Hubungan Internasional dan Francophonie dari Universitas. memperkuat hubungan utama antara Cina dan Indonesia. Mereka menekankan pengaruh internasional dari Universitas Franche-Comté dan memungkinkan pengembangan pertukaran akademik. Saat ini, sekitar dua puluh mahasiswa Indonesia diterima di uFC.

READ  Tepi perak pandemi: Hotel kosong di Paris menyembunyikan tunawisma - Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *