Indonesia dan Turki sepakat untuk meningkatkan perdagangan pertanian hingga $ 10 miliar
Indonesia dan Turki sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan pertanian bilateral mereka menjadi USD 10 miliar dalam pertemuan pekan lalu di ibu kota Turki, Ankara, antara Menteri Pertahanan Indonesia Probowo Subianto dan Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki Bekir Pakdemirli.
>> Indonesia dan Inggris akan menyelesaikan tinjauan bisnis mereka Desember mendatang
>> Indonesia meresmikan 10 pembangkit listrik senilai $ 1 miliar
|
Petani indonesia. Foto: VNA / CVN |
Menteri Prabowo melakukan kunjungan resmi ke Turki pada 22 Juli untuk membahas promosi kerja sama pertahanan antara kedua negara.
Pada awal Juli 2020, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan negara sedang menjajaki mekanisme barter dengan beberapa mitra dagang untuk meningkatkan nilai ekspor. Barang yang siap dipasarkan antara lain minyak sawit, karet, mesin, kopi, kakao, teh, tekstil, sepatu, ikan olahan, furnitur, buah-buahan, kopra, plastik, kismis, kertas dan rempah-rempah.
Dalam keterangan resminya, Menteri Agus Suparmanto mengatakan tujuan mekanisme pertukaran ini adalah untuk menyeimbangkan neraca perdagangan antara Indonesia dengan mitranya dan mendatangkan devisa ke dalam negeri.
Menurut Agus Suparmanto, solusi ekspor Indonesia dapat mendukung dinamika pertumbuhan ekonomi nasional. Pada 2019, pemerintah Indonesia menawarkan untuk menggunakan pesawat ringan CN-235 milik maskapai Indonesia PT Dirgantara Indonesia untuk mengganti pesawat tempur KFX / IFX Korea karena masalah arus kas.
Indonesia menggunakan mekanisme yang sama ketika membeli 11 jet tempur Sukhoi SU-35 Rusia berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada 2017. Minyak sawit mentah, karet, kopi, coklat, teh, tekstil dan barang-barang lainnya juga digunakan untuk menukar kapal perang Rusia senilai total $ 1,14 miliar.
VNA / CVN
“Penulis Wannabe. Pemecah masalah seumur hidup. Pemain game. Guru web tak tersembuhkan. Pencinta musik profesional.”