Gempa mati di Indonesia

Menurut pejabat dan saksi, gempa berkekuatan 6,1 melanda pedalaman dekat pantai barat pulau Sumatera Indonesia pada hari Jumat.

Gempa yang kemungkinan tidak akan menimbulkan tsunami itu menyebabkan warga mengungsi dari gedung-gedung di beberapa daerah, termasuk Kota Padang di Provinsi Sumatera Barat, bahkan menyebabkan evakuasi di Malaysia.

“Kami terus memantau dan menyarankan masyarakat untuk tetap terjaga”, Dwikorita Karnawati, kepala badan geofisika Indonesia BMKG, mengatakan kepada MetroTV. Badan tersebut awalnya memperkirakan ukurannya 6,2.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan sedikitnya dua orang tewas dan beberapa bangunan, termasuk kantor pemerintah, rumah dan bank, rusak.

Di Pasaman Barat, sekitar 17 km dari pusat gempa, sebuah rumah sakit dievakuasi dan kepanikan melanda beberapa daerah.

“Orang-orang berkerumun di depan rumah dan tempat kerja mereka. Mereka takut gempa. Kabel-kabel bergetar.”kata Frans Kiky Nainggolan, seorang pedagang yang tinggal di Provinsi Riau.

Di Malaysia, pemadam kebakaran di ibu kota Kuala Lumpur mengatakan telah menerima banyak telepon tentang gempa yang dirasakan di kota itu, meskipun sejauh ini tidak ada korban luka atau kerusakan struktural yang dilaporkan.

“Saya merasakan getaran selama 1-2 menit.. Kami segera mengevakuasi dan orang lain dari lantai lain juga”Hilfa Akmal, seorang warga Subang Jaya, di pinggiran Kuala Lumpur, mengatakan kepada Reuters.

Polisi Singapura mengatakan di Twitter bahwa pihak berwenang telah menerima telepon dari orang-orang yang gemetar, tetapi tidak ada cedera yang dilaporkan.

Indonesia sering mengalami gempa bumi, melebihi apa yang dikenal sebagai “Cincin Api Pasifik”zona yang sangat aktif secara seismik, di mana berbagai lempeng kerak bumi bertemu.

Patahan yang terletak di sepanjang pulau Sumatera bisa sangat berbahaya. Pada tahun 2009, gempa bumi menghancurkan sebagian Padang dan menewaskan lebih dari seribu orang.

READ  Bagaimana letusan gunung berapi menciptakan kota modern?

Pada tahun 2004, gempa bumi 9,1 besar dan tsunami di sepanjang provinsi Aceh di Sumatera utara merenggut 226.000 jiwa di Indonesia, Sri Lanka, India, Thailand dan sembilan negara lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *