Facebook, Twitter memblokir pesan Trump yang secara keliru membandingkan virus corona dan flu

Presiden AS Donald Trump mengenakan masker saat meninggalkan Walter Reed Medical Center di Bethesda, Maryland pada 5 Oktober 2020 untuk Marine One untuk kembali ke Gedung Putih setelah keluar.

Saul Loeb | AFP | Getty Images

Facebook dan Twitter mengambil tindakan pada hari Selasa terhadap laporan Presiden Donald Trump yang mengklaim bahwa flu musiman lebih mematikan daripada virus corona.

Facebook menghapus pesan tersebut dan Twitter memperingatkan label tentang informasi yang salah tentang virus corona sebelum pengguna dapat mengklik untuk melihatnya. Twitter juga melarang tweet tersebut untuk dibagikan.

Dalam laporan tersebut, yang dibagikan di Facebook dan Twitter, Trump mengatakan: “Musim flu akan datang! Banyak orang meninggal setiap tahun, terkadang lebih dari 100.000, dan meskipun ada vaksin, mereka terserang flu. Ayo pergi negara kita akan tutup ?? Tidak, kita telah belajar untuk hidup dengannya, sama seperti kita belajar hidup dengan Covid, di sebagian besar populasi jauh lebih mematikan !!! “

Hingga Selasa pagi, pandemi Covid-19 sejauh ini telah membuat sakit lebih dari 7,45 juta orang di Amerika Serikat, dan setidaknya 210.155 orang telah meninggal, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins. Menurut CDC, diperkirakan 22.000 orang meninggal akibat flu musiman 2019-2020. Menurut CDC, musim flu paling mematikan sejak 2010 terjadi pada 2017-2018, dengan perkiraan 61.000 kematian.

“Kami menghapus informasi yang salah tentang keparahan Covid-19, dan sekarang telah menghapus pesan ini,” kata juru bicara Facebook dalam sebuah pernyataan kepada CNBC. Twitter tidak menanggapi permintaan komentar.

Facebook hanya bertindak melawan postingan tersebut pada pukul 11:00 ET. Pesan Trump lebih dari tiga jam sebelum Twitter menandainya. Lebih dari 31,5 juta orang mengikuti akun Facebook Trump. Dia memiliki lebih dari 87 juta pengikut di Twitter.

READ  Covid-19 - Pariwisata: asuransi kesehatan untuk menutupi biaya rumah sakit

Kedua platform media sosial tersebut terkadang berkonflik dengan penghapusan postingan yang melanggar kebijakan masing-masing. Awal musim panas ini, Trump memposting tentang pengunjuk rasa setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam, di bawah tangan polisi. Twitter memposting label yang memperingatkan pengguna tentang retorika kekerasan Trump Facebook meninggalkan pesan tersebut sama sekali.

Koreksi: Judul berita ini telah diperbarui untuk mencerminkan bahwa Twitter tidak menghapus tweet Trump, tetapi memblokirnya agar tidak dibagikan dan menyembunyikannya di balik label peringatan.

Berlangganan CNBC di YouTube.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *