Delegasi Indonesia bertemu dengan Ditjen WHO Ghebreyesus
Indonesia juga menekankan pentingnya memperkuat dukungan kolektif dari seluruh negara agar masyarakat internasional dapat segera menghadapi pandemi COVID-19.
Jakarta (ANTARA) – Indonesia berupaya memperkuat kerja sama multilateral dengan mitra luar negeri, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), untuk memenuhi persyaratan vaksin COVID-19.
Dalam pertemuan dengan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan dukungan Indonesia terhadap prinsip multilateral terkait masalah vaksin COVID-19.
“Indonesia juga menekankan pentingnya memperkuat dukungan kolektif semua negara agar masyarakat internasional dapat segera menangani pandemi COVID-19,” ujarnya dalam jumpa pers virtual di Jenewa, Swiss, Jumat.
Dalam pertemuan dengan Ghebreyesus, para delegasi Indonesia bertukar pandangan tentang tantangan baru yang ditimbulkan oleh penyakit baru virus corona (COVID-19) yang melanda dunia. Delegasi tersebut juga memberi tahu dia tentang upaya Indonesia melawan virus.
Delegasi Indonesia juga berbicara panjang lebar tentang perolehan pasokan vaksin COVID-19 potensial melalui pangkalan bilateral dari China, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan Inggris, sambil mencoba mengembangkan vaksin mereka sendiri yang disebut “Merah Putih” mengembangkan.
“Kami juga memberikan penjelasan mengenai rencana vaksinasi Indonesia dan komitmen untuk menjaga koordinasi dan komunikasi dengan WHO dalam tahapan vaksinasi, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan,” kata Marsudi.
Selama beberapa bulan terakhir, pemerintah Indonesia telah berupaya untuk memastikan pasokan vaksin yang cukup untuk seluruh negeri.
Untuk menyelidiki kemungkinan kerjasama pengadaan dan suplai vaksin COVID-19, Marsudi, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, dan tim dari Kementerian Kesehatan melakukan kunjungan resmi ke Inggris dan Swiss.
Marsudi sebelumnya mengungkapkan, selama kunjungan delegasi Indonesia telah berkonsultasi mengenai isu-isu terkait inisiatif COVAC, di antaranya adalah Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) dan GAVI.
Setelah vaksin COVID-19 tersedia, vaksin tersebut akan diperoleh di bawah inisiatif COVAX oleh Divisi Pengiriman UNICEF.
Dalam skema kerja sama tersebut, UNICEF telah diinstruksikan untuk mengkoordinasikan akuisisi dan penyediaan vaksin COVID-19 ke lebih dari 140 negara, termasuk Indonesia, agar setiap negara memiliki akses dan jangkauan yang sama terhadap vaksin tersebut.
Kunjungan Delegasi Indonesia ke Inggris dan Swiss juga diharapkan dapat meningkatkan kerjasama antara BUMN farmasi PT Bio Farma dengan mitra luar negeri dalam kerjasama jangka panjang dan jangka panjang, jelas Marsudi.
DIEDIT OLEH INE
Berita Terkait: Indonesia mendapatkan 100 juta dosis vaksin COVID-19 dari Inggris
Berita Terkait: Indonesia selidiki kerjasama vaksin COVID-19 dengan Inggris, Swiss
“Pembaca. Pemikir. Pecandu alkohol. Guru twitter yang sangat menawan. Teman binatang di mana-mana.”