Data medis 270 juta orang Indonesia bocor
Ke Irlandia yang sistem kesehatan publiknya menjadi korban ransomware, kini giliran Indonesia yang data kesehatan warganya dibobol. Negara itu mengumumkan pada Kamis 20 Mei 2021 bahwa mereka telah membuka penyelidikan atas kemungkinan kebocoran data di tingkat layanan jaminan sosialnya. 270 juta orang di negara itu bisa terpengaruh.
Dalam sebuah pesan dikirim ke Bloomberg, Menteri Komunikasi Johnny Gerard Plate mengatakan pemerintah sedang menyelidiki apakah data dari badan jaminan kesehatan dan sosial negara, yang dikenal sebagai BPJS, telah bocor. Secara khusus, organisasi tersebut memimpin program perawatan kesehatan universal di negara tersebut dan oleh karena itu kebocoran data ini dapat memengaruhi sebagian besar populasi.
Kebocoran Data Utama di 2020
Survei ini dilakukan saat negara tersebut melanjutkan kampanyenya untuk memvaksinasi lebih dari 180 juta orang terhadap Covid-19. Program ini mengandalkan catatan digital untuk memverifikasi identitas dan kelayakan pasien. BPJS juga menyimpan informasi tentang detail kontak masyarakat, tempat tinggal dan institusi kesehatan yang dikunjungi.
Badan kesehatan Indonesia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah “menyerahkan tim khusus untuk melacak dan menemukan sumbernya secepat mungkin”. Ia mengklaim memiliki sistem keamanan yang ketat dan diprioritaskan untuk melindungi informasi warga. Pada tahun 2020, negara tersebut telah menjadi korban kebocoran data besar-besaran 91 juta pengguna situs Tokopedia dan lebih dari dua juta pemilih dari database komisi pemilihan.
Terpilih untukmu
Praktisi TV. Tidak dapat mengetik dengan sarung tinju. Kutu buku makanan hardcore. Pencipta.