Coronavirus: Indonesia berencana untuk memvaksinasi 160 juta orang pada tahun 2021, SE Asia News & Top Stories
JAKARTA (BLOOMBERG) – Indonesia ingin memvaksinasi 160 juta orang terhadap virus corona pada akhir tahun depan, rencana ambisius yang mencakup lebih dari setengah populasi negara yang terdiri dari ribuan pulau terpisah.
Pemerintah akan memfokuskan upayanya untuk memvaksinasi pekerja di negara terpadat keempat di dunia.
Rencana tersebut memprioritaskan orang-orang berusia 19 hingga 59 tahun, yang merupakan 70 persen dari 268 juta penduduk Indonesia, serta mereka yang berada di garis depan pandemi, seperti petugas kesehatan, polisi dan pejabat militer, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kata dalam sesi informasi pada Jumat (2 Oktober).
Ekonomi Indonesia akan runtuh untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan Asia lebih dari dua dekade lalu, karena negara tersebut berjuang dengan infeksi yang baru-baru ini naik menjadi sekitar 4.000 sehari.
Negara ini sedang melakukan uji klinis pada tahap akhir dari vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech di China, sementara PT Kalbe Farma, yang berbasis di Jakarta, sedang bekerja dengan kandidat lain untuk Genexine Korea Selatan.
Distribusi dan administrasi vaksin setelah persetujuan akan membutuhkan usaha yang cukup besar di negara kepulauan terbesar di dunia ini.
Ini akan mencakup lebih dari 2.900 rumah sakit umum dan swasta, serta lebih dari 10.000 klinik kesehatan masyarakat, yang dikenal sebagai Puskesmas, kata Hartarto.
Meskipun undang-undang menetapkan bahwa setiap kabupaten harus memiliki setidaknya satu Puskesmas untuk menyediakan layanan kesehatan dasar, hal ini tidak selalu terjadi di daerah pedesaan.
Papua Barat hanya memiliki 0,73 klinik untuk setiap kabupaten, dibandingkan dengan 7,3 di Jakarta, menurut data dari Kementerian Kesehatan.
Secara umum, Indonesia membutuhkan sebanyak 370 juta dosis vaksin untuk mencapai targetnya, dengan tahap pertama sebanyak 36 juta vaksin diharapkan dapat didistribusikan pada kuartal keempat tahun ini, kata Hartarto.
Pemerintah sedang mengerjakan peta jalan yang lebih rinci dengan keputusan presiden tentang teknik vaksinasi, tambahnya.
“Pembaca. Pemikir. Pecandu alkohol. Guru twitter yang sangat menawan. Teman binatang di mana-mana.”