Buruh, pelajar melanjutkan penciptaan lapangan kerja melawan Istana Merdeka – Nasional
Pekerja dan pelajar diharapkan untuk berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, lagi pada hari Kamis, karena protes terhadap omnibus legislasi tentang penciptaan lapangan kerja memasuki minggu ketiga mereka di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di seluruh negeri.
Sekitar 10.000 pekerja Banten, di bawah Aliansi Pekerja Banten Bersatu (AB3), berencana menggelar unjuk rasa di depan Istana Negara pada Kamis, seperti yang dibenarkan anggota Biro Maman Nuriman.
“Kami minta omnibus law dibatalkan atau Presiden mengeluarkan Perppu [regulation in lieu of law] mencabut omnibus law, ”kata Maman compas.com pada hari Kamis, sejalan dengan tuntutan pengunjuk rasa lain yang membanjiri jalan-jalan di seluruh negeri sejak undang-undang disahkan pada 5 Oktober.
Anggota Partai Buruh dengan Gerakan Rakyat (Gebrak) dan mahasiswa dari Persatuan Badan Eksekutif Mahasiswa Nasional (BEM SI) juga diharapkan bergabung dengan AB3 dalam aksi protes, Kamis.
Sunarno, Juru Bicara Gebrak, mengatakan selain protes di Jakarta, seluruh elemen gerakan buruh, termasuk serikat buruh besar seperti Kongres Aliansi Serikat Pekerja Indonesia (KASBI), juga akan menggelar aksi unjuk rasa di kawasan industri.
“Penolakan ini akan berlanjut hingga omnibus law dicabut atau dibatalkan,” kata Sunarno tempo.co pada hari Kamis.
Bagas Maropindra, Koordinator BEM SI Jabodetabek dan Banten, mengatakan serikat mahasiswa mengikuti unjuk rasa untuk mengungkapkan kekecewaan mereka atas penolakan Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk bertemu dengan perwakilan mahasiswa.
Menanggapi rencana tersebut, polisi lalu lintas Jakarta Pusat menutup jalan raya di kawasan tersebut dan Polda Metro Jaya mengerahkan 15.000 anggota staf ke berbagai lokasi di Jakarta Pusat. Kata Yusri Yunus.
Penerapan undang-undang tentang penciptaan lapangan kerja – yang menurut para kritikus dapat merusak hak-hak buruh dan melindungi lingkungan – memicu protes di negara itu, dengan polisi mencatat bahwa pada 8 Oktober protes telah terjadi di 34 provinsi di negara itu. . (mpp)
“Pembaca. Pemikir. Pecandu alkohol. Guru twitter yang sangat menawan. Teman binatang di mana-mana.”