Bagaimana kita mengukur kebisingan?
Desibel, atau dB, mengukur intensitas suara. Pengukuran tingkat suara memungkinkan untuk menentukan intensitas suara secara objektif. Ada ambang rasa sakit di mana ada risiko kesehatan, bahkan jika suara tidak terdengar untuk waktu yang lama.
Ditulis pada
Majalah Kesehatan – Prancis 5
Untuk mengukur kebisingan, Anda perlu menggunakan perangkat yang disebut pengukur level suara. Ini menyatakan nilai dalam desibel, dalam dB. Ini adalah unit pengukuran kebisingan, 180 desibel untuk roket yang naik, sementara keheningan di ruang angkasa berlaku pada 0 desibel.
Hitung tingkat suara
Kebisingan yang sangat rendah seperti bisikan memancarkan 30 dB sedangkan percakapan normal mencapai 60 dB, suara penyedot debu. Desibel tidak berdetak seperti kubis atau wortel.
2 penyedot debu 60 db ditambah 60 db tidak menghasilkan 120 dB, suara pesawat lepas landas, tetapi 60 + 60 = 63
Ada aturan yang perlu diingat, saat menggandakan volume audio, Anda perlu menambahkan 3 dB. Seekor anjing menggonggong pada 90 dB sudah berisiko pendengaran.
Ambang 120 dB menunjukkan timbulnya rasa sakit
Dari 120 dB telinga terasa sakit, lesi tidak dapat diubah seperti pada jackhammers.
Sangat mudah untuk membayangkan kerusakan telinga untuk suara paling kuat yang pernah terdengar di bumi, letusan gunung Krakatau di Indonesia pada tahun 1883.
Ledakan itu begitu kuat sehingga bisa terdengar sejauh 5.000 km. Kebisingan 276 dB memperkirakan para ilmuwan, rekor yang tidak boleh dikalahkan.
Berlangganan buletin kami agar tidak ketinggalan informasi kesehatan apa pun!
Praktisi TV. Tidak dapat mengetik dengan sarung tinju. Kutu buku makanan hardcore. Pencipta.